Tuesday, March 1, 2011

Penyelamat Kegelinciran


Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,



Manusia tetap sebagai manusia dan mereka bukanlah malaikat.

Rasulullah saw sebagai hamba Allah yang menjadi contoh tauladan juga adalah seorang manusia di mana baginda tetap memiliki tabiat kemanusiaan kerana seandainya peribadi teladan untuk manusia itu bukan jenis manusia, maka sudah tentu tidak ada manusia yang boleh mengikutinya dan ini bermakna ia tidak mungkin dijadikan contoh tauladan.



Meskipun tetap dengan kemanusiaannya, Rasulullah saw memiliki tingkatan ‘Al-Ma’shum’ (Yang terpelihara dari dosa) kerana keimanannya yang tinggi dan Allah swt merahmatinya dengan sentiasa meluruskannya dari kesalahan.



Iman sahajalah yang membuatkan Rasulullah saw :

1. Memiliki kemahuan yang kuat.
2. Cita-cita yang tinggi.
3. Mampu terhindar dari bisikan syaitan melalui hawa nafsu.

Syaitan adalah pemangsa orang yang :

1. Lemah semangat.
2. Tidak percaya kepada diri sendiri.
3. Bersikap pesimistik.
4. Tidak kuat kemahuannya.

Orang-orang seperti ini mudah terjebak dengan bisikan syaitan.

Menurut Ibnul Qayyim rahimahullah :

"Jika syaitan melihat seseorang memiliki kemahuan yang lemah, cita-cita yang rendah, condong mengikuti hawa nafsu, maka syaitan sangat menginginkannya, membantingnya dan mengekangnya dengan kekangan hawa nafsu dan kemudian mengendalikannya ke arah mana yang ia kehendaki.



Namun, jangan pula kita menganggap bahwa kita mampu menaklukkan hawa nafsu kerana kita merasa memiliki semangat yang tinggi, optimistik, sangat percaya kepada diri sendiri serta kuat kemahuan kerana sebenarnya perasaan seperti itu akan membuka celah syaitan untuk menyelinap lalu menguasai hati.”



Ibnul Qayyim mengistilahkan perkara ini dengan “perampasan dan pencurian" syaitan seperti berikut :

“Jika syaitan merasa orang itu memiliki kemahuan yang teguh, jiwa yang mulia dan cita-cita yang tinggi, maka ia tidak menginginkan orang tersebut kecuali dengan jalan perampasan dan pencurian."



Cuba kita perhatikan perkataan Saiyidina Ali ra.

Menurutnya, ada empat (4) situasi kebaikan tertentu yang paling berat untuk dilakukan iaitu :

1. Memaafkan ketika marah.
2. Berderma ketika dalam keadaan sulit.
3. Menjaga diri dari dosa (iffah) ketika sendirian.
4. Menyampaikan kebenaran kepada orang yang ditakuti atau diharapkan.

Renungkanlah di mana situasi-situasi seperti itulah sebenarnya yang sering cenderung untuk berlakunya perampasan dan pencurian syaitan.



SITUASI 1

Amat sukar sekali memberi maaf ketika justeru amarah seseorang meletup dan dalam keadaan mampu melampiaskannya.



SITUASI 2

Amat sukar sekali memberi apapun dalam keadaan kita sendiri sangat memerlukannya.



SITUASI 3

Amat sukar sekali untuk memelihara diri dari dosa apabila kesempatan untuk melakukannya berulangkali terbuka luas di depan mata kita, apalagi jika kita tahu tidak ada orang lain yang melihat tingkah laku kita saat itu.



SITUASI 4

Sekuat manakah kemampuan kita menyampaikan kebenaran kepada orang yang kita takuti? Atau kepada orang yang justeru kita menanam harapan kepadanya?

Sebenarnya pada situasi-situasi seperti itulah, kita sebagai manusia seringkali tergelincir.

Namun, di sana ada satu perkataan yang sangat mudah untuk disebut tapi sukar untuk dibangunkan yang mampu untuk mengatasi berbagai situasi yang dihadapi oleh manusia, iaitu ‘KEIKHLASAN’.

Keikhlasan adalah kunci dan penyelamatnya di mana ia akan :

1. Membawa seseorang mudah memaafkan di saat marah.
2. Menjadikan seseorang ringan memberi meskipun ia memerlukannya.
3. Membuat seseorang tidak memandang situasi dalam beramal dan menjauhi maksiat, meskipun tidak seorangpun melihatnya.
4. Membuatkan orang tidak memandang risiko apapun dalam menyampaikan kebenaran.

Berkat dari keikhlasanlah, Rasulullah saw tercatat berhasil melalui saat-saat yang dianggap paling sukar tersebut.

Rasulullah saw adalah peribadi yang :

1. Paling mudah memberi maaf.
2. Paling banyak memberi, laksana angin yang berhembus.
3. Paling terpelihara dari penyimpangan.
4. Paling berani menyampaikan kebenaran kepada sesiapapun.

Benarlah ucapan Ibnul Jauzi rahimahullah sebagaimana yang dinukilkan oleh Muhammad Ahmad Ar Rasyid di dalam kitabnya ‘Ar Raqaaiq’ :

“Barangsiapa yang telah mengintip pahala (yang dituai kerana keikhlasan), niscaya menjadi ringanlah semua tugas yang berat itu."



Mari kita lihat pula bagaimana kewujudan ketulusan dan keikhlasan yang dimiliki oleh Ibnu Abbas :

“Bila aku mendengar berita tentang hujan yang turun di suatu daerah, maka aku akan gembira, meskipun aku tahu di daerah itu tidak mempunyai binatang ternak atau padang rumput. Bila aku membaca sesuatu ayat dari Kitabullah, maka aku ingin agar kaum muslimin semua memahami ayat itu seperti apa yang aku ketahui."



Orang seperti Ibnu Abbas ini tidak pernah memikirkan apa yang ia perolehi dari kebaikan yang ia lakukan. Ia cukup merasa bahagia hanya dengan mendengar informasi kebaikan yang mungkin tidak terkait langsung dengan kepentingannya.



Untuk meneliti dengan lebih mendalam lagi tentang keikhlasan ini, mari kita lihat apa yang dikatakan oleh Imam Syafi‘ie :

“Aku ingin kalau ilmu ini tersebar tanpa diketahui penyebarnya…."

Pendakwah dan mujahid Islam yang terkenal, Imam Hasan Al Banna pernah mengatakan sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad Ahmad Ar Rasyid di dalam kitabnya ‘Al Awa’iq’ :

"Ikhlas itu kunci kemenangan."



Menurut Imam Al-Banna, para salafusholeh yang mulia, tidak menang kecuali kerana :

1. Kekuatan iman.
2. Kebersihan hati.
3. Keikhlasan niat.

“Jika kamu sudah memiliki tiga ciri-ciri tersebut, maka ketika engkau berfikir, Allah akan mengilhamkan kepadamu petunjuk dan bimbingan. Jika engkau beramal, maka Allah akan mendukungmu dengan kemampuan dan keberhasilan…”



Imam Hasan Al-Banna begitu serius memandang masalah ini sehingga setelah kalimah tadi, ia mengatakan :

“,… Tapi, jika ada di antara kamu yang hatinya sakit, cita-citanya cacat, diselimuti oleh motif sikap ego (tanda tidak ikhlas), masa lalunya pun penuh masaalah, maka keluarkan ia dari barisanmu! Kerana orang seperti itulah yang akan menghalangi rahmat dan taufik Allah swt.”



Kita melihat bahwa kata-kata Imam Hasan al Banna tersebut tidaklah berlebihan kerana orang yang tidak ikhlas secara umumnya tidak akan selamat dalam perjalanannya sepertimana yang ditulis oleh Imam Al Jauzi di dalam kitabnya ‘Shaidul Khatir’ :

“Hanya orang yang tidak ikhlas yang akan tergelincir.”



Dengan keikhlasan, kita akan menjadi orang tidak mudah diperdayakan oleh nafsu dan itulah nikmat yang hanya dirasakan oleh para ‘mukhlishin’.



Ini juga sepertimana yang tercatat dalam untaian nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah bahwa :

“Mengutamakan kelazatan iffah (menjaga diri dari perbuatan durhaka), lebih lazat daripada kelazatan maksiat.”



Dalam kesempatan lain beliau mengatakan :

"Rasa sakit yang ditimbulkan oleh mengikuti hawa nafsu lebih dahsyat daripada kelazatan yang dirasakan seseorang kerana memperturutkan hawa nafsu."

Sebagai akhirnya, marilah kita benar-benar meresapi perkataan salafusholeh yang dikutip oleh



Muhammad Ahmad Ar Rasyid dalam kitabnya ‘Al-Awa’iq’ :

“Berusaha sekuat tenaga menekan hawa nafsu itu adalah kelazatan. Kelazatan di atas segala kelazatan.”

Ya Allah, jadikanlah keikhlasan sebagai asas dalam setiap niat, amalan dan gerakerja kami supaya kami sentiasa lurus dalam orientasi kami kepadaMu dan terhindar dari segala kegelinciran samada melalui bisikan syaitan mahupun perangkap hawa nafsu kami.

Ameen Ya Rabbal Alameen

WAS


(email dari akh abdul malik bin moh isa)

Friday, February 25, 2011

Innalillahi wa innailahi rojiun


innalillahi wa innailahi rojiun.
telah berpulang salah seorang keluarga besar kami di PT. Dunia Bahasa Swara (DBSystem) bapak Dariwan, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.

Kenangan terakhir kebersamaan saat buka puasa bersama tahun lalu.

Tuesday, February 15, 2011

Memilih sekolah untuk buah hati (part 1).

Tahun ajaran baru 2011/2012 sudah menjelang. Saatnya ayah bunda bersiap-siap memilih sekolah untuk buah hati, beragam sekolah menawarkan konsep pendidikan yang beraneka ragam, namun satu hal bahwa pendidikan untuk buah hati adalah pendidikan yang sesuai dengan fitrahnya.

Memilih sekolah untuk buah hati dibawah usia enam tahun terkesan susah-susah gampang, namun sekolah untuk buah hati usia dini bukanlah sekolah yang “serius”, tapi bagaimana fitrah buah hati tersalurkan dalam pendidikan formal dengan pola pendekatan yang mewujudkan dunia bermain dan keingintahuannya yang besar.

Yayasan IQRO’ saat ini mengelola tiga lembaga pendidikan yaitu TKIT, SDIT dan SMPIT. Taman Kanak Kanak Islam Terpadu IQRO’ yang telah berpengalaman selama 17 tahun, terus melakukan pengembangan terhadap apa yang menjadi fitrah buah hati melalui pendekatan pendidikan yang diajarkan dalam aktivitas sekolah. TKIT IQRO’ berusaha menjadi fasilitator dalam menstimulasi perkembangan buah hati baik fisik (motorik kasar dan halus), mental (kognitif), emosi, social, spiritual maupun perkembangan berbahasanya.

Banyak factor yang menjadi pertimbangan ayah bunda dalam memilih sekolah (biaya, lokasi, sarana dan prasarana), namun yang paling utama adalah melihat bagaimana “unconditional love” yang dimiliki oleh guru-gurunya, dengan pengalaman yang telah sekian lama, guru-guru TKIT IQRO’ dapat menerima setiap buah hati apa adanya dan mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas, selalu berusaha untuk mengerti buah hati dan mendorong buah hati untuk bisa dan bangga dengan kemampuannya.

Saat ini, pendekatan yang dilakukan dalam pengajaran di TKIT IQRO’ adalah melalui experiential learning, yaitu memberikan stimulasi kepada buah hati melalui pengalaman bermain dan bereksplorasi terhadap dunia disekitarnya dan active learning, yaitu melatih buah hati untuk selalu kreatif dalam menciptakan kreasi dari benda-benda disekitarnya. Kedua pendekatan tersebut diaplikasikan dalam pengajaran melalui 5 sentra, yaitu :balok, persiapan, eksplorasi, drama dan seni, yang diharapkan dapat mendorong kemandirian buah hati dan mengembangkan kemampuan social maupun kematangan emosinya dengan berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang tertuang dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam student profil yang berkelanjutan di lembaga pendidikan Yayasan IQRO’.

Student profile, atau profile anak didik didalam lembaga pendidikan Yayasan IQRO’ adalah para buah hati yang kami harapkan dan kami bimbing untuk memiliki karakter sebagai berikut :
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shohihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Mati’nul Khuluq (berakhlaq yang kokoh)
4. Qowiyul Jismi (berbadan sehat/kuat)
5. Mutsaqoful Fikr (Pemikiran yang berwawasan)
6. Qodirun ala Kasbi (Mampu berusaha/Mandiri)
7. Munazam fi Su’uni (Rapih dalam segala urusan)
8. Haritsun ala Waqtihi (Disiplin dalam waktu)
9. Mujahidun Linafsih (Bersemangat tinggi)

Thursday, February 3, 2011

Pendidikan Berkualitas


Pendidikan Berkualitas

Bicara tentang pendidikan, bukan hanya bicara pada sisi akademik semata, tapi bagaimana pendidikan juga dapat menghasilkan dan melahirkan anak-anak masa depan yang berkualitas baik ke-ilmuan dan ketaqwaannya serta pola hidup dan aktivitasnya.
Perubahan kurikulum dalam beberapa tahun terakhir telah menyadarkan kita tentang pentingnya kekokohan dalam mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri yaitu me-manusia-kan dan mencerdaskan anak bangsa.

Kritikan terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah mungkin seringkali kita dengar dari beberapa tahun lalu karena sifatnya yang sentralistis dan reduktif dalam mencapai tujuan memanusiakan dan mencerdaskan anak bangsa.

Pada tahun 2006, pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yang dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dimana kurikulum yang diinginkan oleh pemerintah adalah pentingnya melibatkan partisipasi aktif dan kreatif dari setiap intistusi pendidikan untuk menentukan kompetensi yang ditentukan.

KTSP memberikan ruang kreasi bagi pengelola sekolah, yang jika kita cermati adalah langkah maju dalam menentukan arah dari tujuan pendidikan, karena terbuka untuk pengelola sekolah ataupun guru dalam membuat rencana pengajaran, metode dan startegi pengajaran, penggunaan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran dan hal kreatif lainnya. Pemerintah memang masih menetapkan standar, standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta standar lainnya tetapi kontekstualisasi dan aplikasi detail dan terperinci diserahkan kepada pengelola sekolah dan guru. Maka disinilah ide-ide segar dalam dunia pendidikan di sekolah dapat lahir dari para pendidik yang inovatif, kreatif, dan menjadi inspirasi bagi masa peserta didik untuk menggapai apa yang diimpikannya.

Pendidikan berkualitas menyatukan KTSP, Kurikulum Internal, untuk sekolah swasta yang mempunyai keunggulan semisal kontent agama, qur’an, hadits, tarikh dll serta kurikulum pendukung yang sangat penting yait uLlife Skill Education. Ketiga kurikulum tersebut telah mencakup Kognitif (kecerdasan), Afektif (perilaku) dan Psikomotorik yang menjadi satu kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dan menjadikan dasar dari student profile atau pencapaian terbaik akhir seorang anak baik spiritual, akademik, akhlak, jasmani, dan sosialnya.

Sebagaimana yang dituliskan dalam buku pendidikan oleh UNESCO, bahwa suatu proses pembelajaran yang dapat moulding the mind and character young generation, dengan merekomendasikan empat pilar belajar di-abad 21, yaitu : (1). Learning to know; (2) learning to do; (3) learning to live together; (4) learning to be.

Pendidikan berkualitas memadukan sekurang-kurangnya peserta didik sebagai pembelajar yang berkualitas (setiap anak berkualitas/cerdas), yang difasilitasi oleh guru yang berkualitas, melalui program pembelajaran yang berkualitas, dengan dukungan ekosistem pembelajaran berkualitas, didalam konteks lembaga pembelajaran yang berkualitas. Hanya pembelajaran yang berkualitas yang mampu memberikan hasil pembelajaran berkualitas. (pendidikan nasional strategi dan tragedi, winarno surakhmad)

7 Keajaiban


TUJUH KEAJAIBAN

Seorang guru memberikan tugas kepada siswa-siswanya untuk menuliskan Tujuh Keajaiban Dunia.
Tepat sebelum kelas usai, siang itu, semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka masing-masing.
Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu, mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu

Malamnya sang guru memeriksa tugas siswa-siswanya itu. Sebagian besar siswa menulis demikian:
Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama.
Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.
Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir
Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam.

Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam
Isinya seperti ini: Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa melihat
2. Bisa mendengar
3. Bisa menyentuh
4. Bisa disayangi
5. Bisa merasakan
6. Bisa tertawa, dan
7. Bisa mencintai

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswa-siswanya..
Kemudian menundukkan kepalanya berdoa
Mengucap syukur untuk seorang gadis kecil pendiam di kelasnya, yg telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat.
Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban. Keajaiban itu ada di sekeliling kita untuk kita miliki
Bersyukurlah atas semua yg kita miliki hari ini.

-----------
Keajaiban bersyukur itu terjadi ketika kita mampu dengan kesungguhan hati
bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang ada yang menjadi penyebab
langgengnya karunia yang Allah limpahkan untuk kita dan Allah dapat saja menarik nikmat yang telah diberikannya kepada kita karena kita mengingkari atas nikmatNya.

'Dan ingatlah tatkala TuhanMu mempermaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Aku tambah nikmatku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, makasesungguhnya adzabKu sangatlah pedih.' (QS. Ibrahim : 7).

Hidup ini mudah jika kita terbuka. Terbuka melihat hal-hal kecil di sekitar kita, terbuka menerima cobaan yang sedikit menghambat perjalanan kita, terbuka dalam berpikir begitu beruntungnya kita jika dibandingkan dengan orang lain, dan masih banyak lagi keterbukaan yang harus kita lakukan dalam menyikapi hidup

Dalam kondisi senang dan susah, sedih dan bahagia, tawa dan air mata semuanya
sama berartinya dalam hidup kita karena semuanya itu datangnya dari Allah.
Inilah yang disebut dengan keajaiban bersyukur.
Dalam keadaan apapun kita merasakan kedamaian hati, kita senantiasa menyadari hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah semata.

'Kenalilah Allah ketika dalam keadaan senang, niscaya Dia mengenalimu ketika dalam keadaan susah.' (HR. Ahmad).

di salin dari note fb ayesha.

Monday, December 20, 2010

ayo timnas garuda


euforia timnas dalam piala aff kali ini terasa sangat berbeda dengan piala asia beberapa waktu lalu, dimana penonton dan pendukung dibuat kecewa dengan permainan yang 'tidak bagus" kalau mau dikatakan jelek. dipecundangi kamerun membuat penonton akhirnya ikut turun bermain dilapangan.

Tapi kali ini seluruh anak bangsa bangga akan perkembangan permainan para skuad garuda yang dalam penyisihan sampai menuju final yang akan dilaksanakan home away pada tanggal 26 di malaysia dan 29 di jakarta tidak pernah dikalahkan, bahkan dapat menekuk philipna yang diperkuat oleh 9 pemain naturalisasi.

menyaksikan pertandingan timnas dengan philipina kemarin terasa berbeda, yang pertama adalah seolah-olah timnas bermain dengan para pemain eropa karena sebagian pemain philipina berasal dari sana, kedua jumlah penonton yang hampir 85 ribu orang di stadion utama senayan memberikan spirit tersendiri dan kedasyatan dukungan untuk para skuad garuda bahkan memberikan daya setrum yang luar biasa, yang ketiga adalah bersama anakku yang memang menggemari bola dan bahkan bercita-cita sebagai pemain bola merupakan moment luar biasa yang bisa memberikan lecutan semangat dan totalitasnya untuk menggapai cita-citanya, ke-empat pastinya bersama teman-teman.

ayu timnas......kamu bisa!! buktikan bahwa kalian layak menyandang gelar THE WINNER PIALA AFF.

bravo...!!

Monday, December 13, 2010

Bulletin IQROnews

Catatan Ringan Direktur Sekolah.
8 Desember 2010

Alhamdulillah, Akhirnya bulletin IQRONews dapat terbit menginformasikan segala aktivitas Yayasan terutama dalam bidang pendidikan. Di era globalisasi saat ini, sekolah dituntut pula untuk menginformasikan segala bentuk aktivitas belajar mengajar agar dapat diketahui secara cepat oleh orang tua murid mengenai apa dan bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung serta maksud dan tujuan dari pembelajaran yang telah dituangkan kedalam kurikulum dan silabus sekolah dalam setiap tahun ajaran, sehingga dibutuhkan media informasi untuk mengabarkan hal tersebut, baik yang bersifat online (www.iqro.or.id) maupun yang bersifat manual, salah satunya adalah bulletin IQRONews ini.

IQROnews, diharapkan sebagai salah satu media yang akan secara rutin mengabarkan tentang aktivitas dan prestasi maupun hal-hal yang kami anggap perlu disampaikan kepada para orang tua murid agar apa yang berlangsung dalam aktivitas pembelajaran searah dan sejalan dengan visi dan misi kami. Dan juga mudah-mudahan IQRONews ini juga menjadi sarana untuk mengetahui perkembangan sekolah-sekolah yang berada di bawah yayasan IQRO’, baik yang berada di Pondok Gede, Pondok Melati maupun yang berada di Cibinong dan Sigli-Nanggro Aceh Darussalam.

Sekolah IQRO’ sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islama-an dan sangat menghormati pengetahuan dan semangat terbuka untuk kemajuan. Keunggulan belajar dalam Islam adalah dasar dari program akademis yang ditujukan untuk melayani kebutuhan dunia modern tanpa mengorbankan nilai-nilai moral dan spiritual bagi para peserta didik. Karena iman Islam sebagai dasar pembentukan kepribadian muslim yang kafaah, maka visi dan misi sekolah kami adalah “menyiapkan peserta didik yang berkepribadian Islami, berfikir cerdas dan maju, berkemampuan fisik yang kuat dan trampil serta memiliki tanggung jawab social yang baik.

Sekolah-sekolah yang berada dibawah Yayasan IQRO’ menawarkan paket pendidikan yang komprehensif/terpadu dalam rangka mengimplementasikan visi dan misi tersebut, yang mencakup semua mata pelajaran akademis termasuk bahasa, matematika, ilmu social dan ilmu pengetahuan. Selain itu kurikulum kami juga menerapkan pembelajaran al-qur’an yang terintegrasi dengan lembaga tahfidz qur’an IQRO’, pendidikan jasmani, ketrampilan dan tekhnologi informasi serta penawaran program ekstrakurikuler yang menantang bagi para peserta didik untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dalam nilai-nilai ke-Islam-an.

Segenap pengurus Yayasan IQRO’ mengucapkan selamat atas terbitanya Buletein IQRONews dan terima kasih kepada tim media yang telah menuangkan segenap kemampuannya dalam rangka menyampaikan berita akan aktivitas sekolah, kami berharap dan berdoa semoga bulletin IQRONews ini bukan yang pertama dan terakhir serta dapat diapresiasi sebagai bentuk tali silaturahmi kepada para orang tua murid yang telah mengamanahkan pendidikan buah hati kepada kami. Semoga Allah menjaga kami semua untuk tetap istiqomah dalam da’wah pendidikan ini. Salam.