Monday, December 20, 2010

ayo timnas garuda


euforia timnas dalam piala aff kali ini terasa sangat berbeda dengan piala asia beberapa waktu lalu, dimana penonton dan pendukung dibuat kecewa dengan permainan yang 'tidak bagus" kalau mau dikatakan jelek. dipecundangi kamerun membuat penonton akhirnya ikut turun bermain dilapangan.

Tapi kali ini seluruh anak bangsa bangga akan perkembangan permainan para skuad garuda yang dalam penyisihan sampai menuju final yang akan dilaksanakan home away pada tanggal 26 di malaysia dan 29 di jakarta tidak pernah dikalahkan, bahkan dapat menekuk philipna yang diperkuat oleh 9 pemain naturalisasi.

menyaksikan pertandingan timnas dengan philipina kemarin terasa berbeda, yang pertama adalah seolah-olah timnas bermain dengan para pemain eropa karena sebagian pemain philipina berasal dari sana, kedua jumlah penonton yang hampir 85 ribu orang di stadion utama senayan memberikan spirit tersendiri dan kedasyatan dukungan untuk para skuad garuda bahkan memberikan daya setrum yang luar biasa, yang ketiga adalah bersama anakku yang memang menggemari bola dan bahkan bercita-cita sebagai pemain bola merupakan moment luar biasa yang bisa memberikan lecutan semangat dan totalitasnya untuk menggapai cita-citanya, ke-empat pastinya bersama teman-teman.

ayu timnas......kamu bisa!! buktikan bahwa kalian layak menyandang gelar THE WINNER PIALA AFF.

bravo...!!

Monday, December 13, 2010

Bulletin IQROnews

Catatan Ringan Direktur Sekolah.
8 Desember 2010

Alhamdulillah, Akhirnya bulletin IQRONews dapat terbit menginformasikan segala aktivitas Yayasan terutama dalam bidang pendidikan. Di era globalisasi saat ini, sekolah dituntut pula untuk menginformasikan segala bentuk aktivitas belajar mengajar agar dapat diketahui secara cepat oleh orang tua murid mengenai apa dan bagaimana kegiatan pembelajaran berlangsung serta maksud dan tujuan dari pembelajaran yang telah dituangkan kedalam kurikulum dan silabus sekolah dalam setiap tahun ajaran, sehingga dibutuhkan media informasi untuk mengabarkan hal tersebut, baik yang bersifat online (www.iqro.or.id) maupun yang bersifat manual, salah satunya adalah bulletin IQRONews ini.

IQROnews, diharapkan sebagai salah satu media yang akan secara rutin mengabarkan tentang aktivitas dan prestasi maupun hal-hal yang kami anggap perlu disampaikan kepada para orang tua murid agar apa yang berlangsung dalam aktivitas pembelajaran searah dan sejalan dengan visi dan misi kami. Dan juga mudah-mudahan IQRONews ini juga menjadi sarana untuk mengetahui perkembangan sekolah-sekolah yang berada di bawah yayasan IQRO’, baik yang berada di Pondok Gede, Pondok Melati maupun yang berada di Cibinong dan Sigli-Nanggro Aceh Darussalam.

Sekolah IQRO’ sangat menjunjung tinggi nilai-nilai ke-Islama-an dan sangat menghormati pengetahuan dan semangat terbuka untuk kemajuan. Keunggulan belajar dalam Islam adalah dasar dari program akademis yang ditujukan untuk melayani kebutuhan dunia modern tanpa mengorbankan nilai-nilai moral dan spiritual bagi para peserta didik. Karena iman Islam sebagai dasar pembentukan kepribadian muslim yang kafaah, maka visi dan misi sekolah kami adalah “menyiapkan peserta didik yang berkepribadian Islami, berfikir cerdas dan maju, berkemampuan fisik yang kuat dan trampil serta memiliki tanggung jawab social yang baik.

Sekolah-sekolah yang berada dibawah Yayasan IQRO’ menawarkan paket pendidikan yang komprehensif/terpadu dalam rangka mengimplementasikan visi dan misi tersebut, yang mencakup semua mata pelajaran akademis termasuk bahasa, matematika, ilmu social dan ilmu pengetahuan. Selain itu kurikulum kami juga menerapkan pembelajaran al-qur’an yang terintegrasi dengan lembaga tahfidz qur’an IQRO’, pendidikan jasmani, ketrampilan dan tekhnologi informasi serta penawaran program ekstrakurikuler yang menantang bagi para peserta didik untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dan keteladanan dalam nilai-nilai ke-Islam-an.

Segenap pengurus Yayasan IQRO’ mengucapkan selamat atas terbitanya Buletein IQRONews dan terima kasih kepada tim media yang telah menuangkan segenap kemampuannya dalam rangka menyampaikan berita akan aktivitas sekolah, kami berharap dan berdoa semoga bulletin IQRONews ini bukan yang pertama dan terakhir serta dapat diapresiasi sebagai bentuk tali silaturahmi kepada para orang tua murid yang telah mengamanahkan pendidikan buah hati kepada kami. Semoga Allah menjaga kami semua untuk tetap istiqomah dalam da’wah pendidikan ini. Salam.

Wednesday, December 8, 2010

Manusia Berbicara Tentang Kita


email kedua dari sahabat di negeri jiran.

Assalamualaikum ikhwah dan akhawat sekalian,

Amal-amal kita tidak hanya dicatat oleh para malaikat kerana cerita-cerita dan kesan-kesan yang kita tinggalkan di dunia setelah kita mati adalah seperti cermin nilai dari perilaku kita selama kita hidup di dunia.

1. Alangkah indahnya, sebuah kematian yang mampu meninggalkan cerita-cerita baik pada keluarga kita.
2. Alangkah bahagianya, sebuah kematian yang meninggalkan jejak hidup yang menjadi pelajaran kebaikan bagi mereka yang masih menjalani kehidupan.
3. Alangkah gembiranya, bila kematian kita memberikan kesan dari amal-amal soleh yang bermanfaat untuk orang lain.

Di akhirat kelak, tidak ada sesuatu yang paling disesali oleh penghuni syurga kecuali penyesalan mereka terhadap waktu yang hilang di dunia tanpa diisi dengan amal soleh.


Oleh kerana itu, ketika ada seorang yang soleh ditanya :

"Kenapa engkau meletihkan jiwamu dalam beribadah?"

Ia menjawab :
"Aku ingin mengistirehatkan jiwaku."

Istirehat yang dimaksudkan adalah :

1. Istirehat di dunia dengan jiwa yang tenang setelah beribadah.
2. Istirehat di akhirat dengan memasuki kehidupan yang begitu mententeramkan dan menggembirakan.

Umur hidup ini, menurut Ibnul Jauzi rahimahullah tidak ada bezanya dengan tempat jual beli berbagai macam barangan.

1. Ada barang yang bagus.
2. Ada juga yang buruk.

Orang yang berakal pasti akan membeli barang yang bermutu meskipun harganya mahal kerana barang itu lebih mempunyai nilai dari barang yang buruk meskipun harganya murah.

"Orang yang tahu akan kemuliaan alam semesta mesti meraih sesuatu yang paling mulia yang ada di alam semesta ini dan sesuatu yang paling mahal nilainya di dunia ini adalah, mengenal Allah swt."

Demikian kata-kata lbnul Jauzi.

Seseorang yang mengenal Allah swt bererti ia mengetahui ke-Maha Besaran-Nya. Dalam masa yang sama ia juga mengetahui :

1. Kekerdilan dirinya.
2. Kelemahan dirinya.
3. Kebergantungan dirinya.

dengan Yang Maha Berkuasa.

Pengenalan yang seperti inilah yang boleh memunculkan kekuatan dan keteguhan dalam mengharungi gelombang kehidupan.

Tidak takut, tidak lemah dan tidak bergantung kepada sesiapapun kecuali Allah dan selama mana ia berada di jalan Allah, ia tidak akan senang, gembira dan sukacita kecuali bersama Allah swt.

Lihatlah perkataan Masruq, seorang mufassir yang juga sahabat Said bin Jubair yang pernah berkata :

"Tidak ada lagi yang lebih menyenangkan diriku dari meletakkan wajahku di tanah (sujud). Aku tidak pernah bersedih kerana sesuatu melebihi kesedihanku kerana tidak dapat bersujud kepada Allah." (kitab Siyar A’lam An Nubala’ karangan Az Zahabi).

1. Sujud adalah saat-saat seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya.
2. Sujud merupakan tanda ketundukan dan kerendahan seorang hamba di hadapan Tuhannya.
3. Sujud juga menandakan kepasrahan, ketaatan, kerinduan dan kecintaan seorang hamba pada Tuhannya.

Keadaan-keadaan seperti itulah yang sangat didambakan oleh Masruq hingga tidak ada lagi kesedihan baginya kecuali jika ia tidak mampu melakukan sujud di hadapan Allah swt.

Itulah gambaran keyakinan yang tertanam kuat dalam jiwa orang-orang soleh, para pejuang dakwah Islam.

Ketundukan, kedekatan dan keyakinannya kepada Allah menjadikan tekad mereka seperti besi waja dan keberanian yang tidak pernah kenal takut.

1. Basahnya lidah mereka oleh zikir.
2. Larutnya hati mereka dalam kecintaan kepada Allah.
3. Tunduknya jiwa mereka pada keagungan Allah.

Semua itu memunculkan suatu keperibadian yang kuat dan teguh.

Setiap orang, dinilai tinggi rendahnya berdasarkan kekuatan, kualiti serta sifat istiqamahnya dalam beribadah kepada Allah swt.

Ianya bukan dinilai :

1. Dari kekayaan material / harta yang dimilikinya.
2. Oleh ibubapanya.
3. Dari rupa paras, ketampanan dan keindahan fizikalnya.

Ini adalah kerana, semua itu hanya fatamorgana yang hanya dapat dinikmati se saat.

Peribadi yang kuat dan teguh sentiasa muncul dari habitat kehidupan yang penuh dengan tentangan dan halangan,

bukan dari suasana kehidupan yang serba mudah, memanjakan dan melemahkan jiwa.

Mari kita lihat bagaimana penjelasan salah seorang anak dari Syaikh Ahmad Yasin rahimahullah, tokoh pejuang Palestin abad ini yang beberapa tahun lepas telah gugur oleh pesawat Israel.

"Ayah tidak mencintai dunia. Ia lebih mencintai rumah akhirat. Ramai orang yang menyarankan agar ayah mendiami rumah sebagaimana selayaknya seorang pemimpin.

Pemerintah Palestin juga pernah menawarkan sebuah rumah yang besar di perkampungan Gaza namun ayah menolak tawaran itu.

Ayahku lebih menginginkan akhirat sehingga ia tidak begitu memperhatikan perabot duniawi.

Ruangan rumahnya amat kecil yang hanya menempatkan tiga ruangan kecil. Tanpa siramik di lantai dan ruang dapur yang sudah rosak.

Bila musim sejuk tiba, keadaan rumah menjadi sangat sejuk. Sebaliknya bila musim panas datang, ruangan rumah terasa panas sekali.

Ayah tidak pernah berfikir untuk memperbaiki rumahnya. Sekali lagi, ia benar-benar sibuk mempersiapkan rumahnya di akhirat."

Itulah rahsia keteguhan Syaikh Ahmad Yasin.

RUMAH AKHIRAT.

Pernahkah terlintas di dalam hati kita tentang rumah itu?

Pernahkah kita merancang dan bermimpi untuk memiliki rumah yang indah di akhirat dan bukan di dunia?

Bagaimana kita membayangkan kesan akhir yang kita tinggalkan pada keluarga kita setelah kita berpisah dengan mereka di dunia?

1. Apakah menjadi kebanggaan mereka apa yang kita tinggalkan atau sebaliknya?
2. Apakah mereka juga akan berkata, kita lebih mencintai dan menginginkan rumah akhirat?

Syaikh Ahmad Yasin memberikan pelajaran besar bagi kita tentang keyakinannya kepada keputusan Allah swt.

Bahwa apa yang diputuskan oleh Allah tetap akan berlaku, walauapapun usaha yang kita lakukan.

Syaikh Ahmad Yasin juga memberi pendidikan secara langsung kepada sesiapapun, tentang batas apa yang mesti diberikan oleh seseorang yang menginginkan mati di jalan Allah swt.

Sekitar lima minit sebelum pesawat Israel ditembakkan ke arahnya yang sedang duduk di kerusi roda itu, seorang anaknya, Abdul Ghani sempat mengingatkannya untuk berhati-hati dengan mengatakan :

"Ayah, ada pesawat pembunuh di atas."

Apa jawaban Syaikh Ahmad Yasin ketika itu?

Dengan tenang ia menjawab :

"Ya, aku di sini juga sedang menanti pesawat pembunuh itu."

Sesungguhnya, tidak ada keraguan dan ketakutan sedikit pun di dalam hatinya.

Kita di sini, sedang :

1. Menanti detik demi detik kematian yang pasti menjemput.
2. Menunggu saat kita menarik nafas terakhir dan menghembuskannya lagi untuk yang terakhir.
3. Melambai udara dingin yang merayap dari hujung jemari kaki hingga ke bahagian kepala.
4. Menantikan saat mata tertutup dan tidak mampu terbuka lagi. Ketika badan terbujur dan tidak dapat bergerak lagi. Ketika kita masuk dalam keranda dan diangkat oleh anggota keluarga dan teman-teman kita.

Setelah itu semua,

Biarlah manusia berbicara tentang diri kita.

Ya Allah, kurniakanlah kesedaran yang hakiki ke dalam hati kami tentang rumah akhirat yang sepatutnya kami usahakan untuk mendapatkannya di dunia ini dan juga terhadap penantian yang pasti berlaku iaitu kematian yang akan menyentuh setiap yang bernyawa sehingga akhirnya habislah catatan kehidupan kami di dunia yang kemudiannya akan dinilai oleh manusia yang masih mendiami dunia ini.

Ameen Ya Rabbal Alameen

WAS