Friday, February 25, 2011

Innalillahi wa innailahi rojiun


innalillahi wa innailahi rojiun.
telah berpulang salah seorang keluarga besar kami di PT. Dunia Bahasa Swara (DBSystem) bapak Dariwan, semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT.

Kenangan terakhir kebersamaan saat buka puasa bersama tahun lalu.

Tuesday, February 15, 2011

Memilih sekolah untuk buah hati (part 1).

Tahun ajaran baru 2011/2012 sudah menjelang. Saatnya ayah bunda bersiap-siap memilih sekolah untuk buah hati, beragam sekolah menawarkan konsep pendidikan yang beraneka ragam, namun satu hal bahwa pendidikan untuk buah hati adalah pendidikan yang sesuai dengan fitrahnya.

Memilih sekolah untuk buah hati dibawah usia enam tahun terkesan susah-susah gampang, namun sekolah untuk buah hati usia dini bukanlah sekolah yang “serius”, tapi bagaimana fitrah buah hati tersalurkan dalam pendidikan formal dengan pola pendekatan yang mewujudkan dunia bermain dan keingintahuannya yang besar.

Yayasan IQRO’ saat ini mengelola tiga lembaga pendidikan yaitu TKIT, SDIT dan SMPIT. Taman Kanak Kanak Islam Terpadu IQRO’ yang telah berpengalaman selama 17 tahun, terus melakukan pengembangan terhadap apa yang menjadi fitrah buah hati melalui pendekatan pendidikan yang diajarkan dalam aktivitas sekolah. TKIT IQRO’ berusaha menjadi fasilitator dalam menstimulasi perkembangan buah hati baik fisik (motorik kasar dan halus), mental (kognitif), emosi, social, spiritual maupun perkembangan berbahasanya.

Banyak factor yang menjadi pertimbangan ayah bunda dalam memilih sekolah (biaya, lokasi, sarana dan prasarana), namun yang paling utama adalah melihat bagaimana “unconditional love” yang dimiliki oleh guru-gurunya, dengan pengalaman yang telah sekian lama, guru-guru TKIT IQRO’ dapat menerima setiap buah hati apa adanya dan mengembangkan lingkungan pendidikan yang berkualitas, selalu berusaha untuk mengerti buah hati dan mendorong buah hati untuk bisa dan bangga dengan kemampuannya.

Saat ini, pendekatan yang dilakukan dalam pengajaran di TKIT IQRO’ adalah melalui experiential learning, yaitu memberikan stimulasi kepada buah hati melalui pengalaman bermain dan bereksplorasi terhadap dunia disekitarnya dan active learning, yaitu melatih buah hati untuk selalu kreatif dalam menciptakan kreasi dari benda-benda disekitarnya. Kedua pendekatan tersebut diaplikasikan dalam pengajaran melalui 5 sentra, yaitu :balok, persiapan, eksplorasi, drama dan seni, yang diharapkan dapat mendorong kemandirian buah hati dan mengembangkan kemampuan social maupun kematangan emosinya dengan berlandaskan pada nilai-nilai keislaman yang tertuang dalam kurikulum sebagaimana yang telah ditetapkan dalam student profil yang berkelanjutan di lembaga pendidikan Yayasan IQRO’.

Student profile, atau profile anak didik didalam lembaga pendidikan Yayasan IQRO’ adalah para buah hati yang kami harapkan dan kami bimbing untuk memiliki karakter sebagai berikut :
1. Salimul Aqidah (Aqidah yang bersih)
2. Shohihul Ibadah (Ibadah yang benar)
3. Mati’nul Khuluq (berakhlaq yang kokoh)
4. Qowiyul Jismi (berbadan sehat/kuat)
5. Mutsaqoful Fikr (Pemikiran yang berwawasan)
6. Qodirun ala Kasbi (Mampu berusaha/Mandiri)
7. Munazam fi Su’uni (Rapih dalam segala urusan)
8. Haritsun ala Waqtihi (Disiplin dalam waktu)
9. Mujahidun Linafsih (Bersemangat tinggi)

Thursday, February 3, 2011

Pendidikan Berkualitas


Pendidikan Berkualitas

Bicara tentang pendidikan, bukan hanya bicara pada sisi akademik semata, tapi bagaimana pendidikan juga dapat menghasilkan dan melahirkan anak-anak masa depan yang berkualitas baik ke-ilmuan dan ketaqwaannya serta pola hidup dan aktivitasnya.
Perubahan kurikulum dalam beberapa tahun terakhir telah menyadarkan kita tentang pentingnya kekokohan dalam mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri yaitu me-manusia-kan dan mencerdaskan anak bangsa.

Kritikan terhadap kurikulum pendidikan dasar dan menengah mungkin seringkali kita dengar dari beberapa tahun lalu karena sifatnya yang sentralistis dan reduktif dalam mencapai tujuan memanusiakan dan mencerdaskan anak bangsa.

Pada tahun 2006, pemerintah mengeluarkan kurikulum baru yang dinamakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan), dimana kurikulum yang diinginkan oleh pemerintah adalah pentingnya melibatkan partisipasi aktif dan kreatif dari setiap intistusi pendidikan untuk menentukan kompetensi yang ditentukan.

KTSP memberikan ruang kreasi bagi pengelola sekolah, yang jika kita cermati adalah langkah maju dalam menentukan arah dari tujuan pendidikan, karena terbuka untuk pengelola sekolah ataupun guru dalam membuat rencana pengajaran, metode dan startegi pengajaran, penggunaan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran dan hal kreatif lainnya. Pemerintah memang masih menetapkan standar, standar isi, standar kompetensi dan kompetensi dasar serta standar lainnya tetapi kontekstualisasi dan aplikasi detail dan terperinci diserahkan kepada pengelola sekolah dan guru. Maka disinilah ide-ide segar dalam dunia pendidikan di sekolah dapat lahir dari para pendidik yang inovatif, kreatif, dan menjadi inspirasi bagi masa peserta didik untuk menggapai apa yang diimpikannya.

Pendidikan berkualitas menyatukan KTSP, Kurikulum Internal, untuk sekolah swasta yang mempunyai keunggulan semisal kontent agama, qur’an, hadits, tarikh dll serta kurikulum pendukung yang sangat penting yait uLlife Skill Education. Ketiga kurikulum tersebut telah mencakup Kognitif (kecerdasan), Afektif (perilaku) dan Psikomotorik yang menjadi satu kesatuan integral yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan dan menjadikan dasar dari student profile atau pencapaian terbaik akhir seorang anak baik spiritual, akademik, akhlak, jasmani, dan sosialnya.

Sebagaimana yang dituliskan dalam buku pendidikan oleh UNESCO, bahwa suatu proses pembelajaran yang dapat moulding the mind and character young generation, dengan merekomendasikan empat pilar belajar di-abad 21, yaitu : (1). Learning to know; (2) learning to do; (3) learning to live together; (4) learning to be.

Pendidikan berkualitas memadukan sekurang-kurangnya peserta didik sebagai pembelajar yang berkualitas (setiap anak berkualitas/cerdas), yang difasilitasi oleh guru yang berkualitas, melalui program pembelajaran yang berkualitas, dengan dukungan ekosistem pembelajaran berkualitas, didalam konteks lembaga pembelajaran yang berkualitas. Hanya pembelajaran yang berkualitas yang mampu memberikan hasil pembelajaran berkualitas. (pendidikan nasional strategi dan tragedi, winarno surakhmad)

7 Keajaiban


TUJUH KEAJAIBAN

Seorang guru memberikan tugas kepada siswa-siswanya untuk menuliskan Tujuh Keajaiban Dunia.
Tepat sebelum kelas usai, siang itu, semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka masing-masing.
Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu, mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu. Tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu

Malamnya sang guru memeriksa tugas siswa-siswanya itu. Sebagian besar siswa menulis demikian:
Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Piramida
2. TajMahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon

Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama.
Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut.
Tapi guru itu terus memeriksa sampai lembar yang paling akhir
Tapi saat memeriksa lembar yang paling akhir itu, sang guru terdiam.

Lembar terakhir itu milik si gadis kecil pendiam
Isinya seperti ini: Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa melihat
2. Bisa mendengar
3. Bisa menyentuh
4. Bisa disayangi
5. Bisa merasakan
6. Bisa tertawa, dan
7. Bisa mencintai

Setelah duduk diam beberapa saat, sang guru menutup lembaran tugas siswa-siswanya..
Kemudian menundukkan kepalanya berdoa
Mengucap syukur untuk seorang gadis kecil pendiam di kelasnya, yg telah mengajarkannya sebuah pelajaran hebat.
Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban. Keajaiban itu ada di sekeliling kita untuk kita miliki
Bersyukurlah atas semua yg kita miliki hari ini.

-----------
Keajaiban bersyukur itu terjadi ketika kita mampu dengan kesungguhan hati
bersyukur kepada Allah atas segala karunia yang ada yang menjadi penyebab
langgengnya karunia yang Allah limpahkan untuk kita dan Allah dapat saja menarik nikmat yang telah diberikannya kepada kita karena kita mengingkari atas nikmatNya.

'Dan ingatlah tatkala TuhanMu mempermaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur,pasti Aku tambah nikmatku kepadamu dan jika kamu mengingkari nikmatKu, makasesungguhnya adzabKu sangatlah pedih.' (QS. Ibrahim : 7).

Hidup ini mudah jika kita terbuka. Terbuka melihat hal-hal kecil di sekitar kita, terbuka menerima cobaan yang sedikit menghambat perjalanan kita, terbuka dalam berpikir begitu beruntungnya kita jika dibandingkan dengan orang lain, dan masih banyak lagi keterbukaan yang harus kita lakukan dalam menyikapi hidup

Dalam kondisi senang dan susah, sedih dan bahagia, tawa dan air mata semuanya
sama berartinya dalam hidup kita karena semuanya itu datangnya dari Allah.
Inilah yang disebut dengan keajaiban bersyukur.
Dalam keadaan apapun kita merasakan kedamaian hati, kita senantiasa menyadari hidup dan mati kita hanyalah untuk Allah semata.

'Kenalilah Allah ketika dalam keadaan senang, niscaya Dia mengenalimu ketika dalam keadaan susah.' (HR. Ahmad).

di salin dari note fb ayesha.