Thursday, February 13, 2014

Home Schooling - Life Style


Mengapa semakin banyak orang tua di kota kota besar yang mengajar anak-anak mereka sendiri?.

Berikut adalah salah satu cerita dari seorang sahabat saya yang tinggal di Amerika.
Pada suatu hari kami mengamati beberapa anak bersama dua orang dewasa yang sedang melakukan aktivitas bersama disebuah taman kota. Terlihat dua kelompok yang masing-masing berisikan beberapa anak dengan tingkat umur yang sepertinya berbeda-beda. Mereka asyik menggelar tikar ditaman dan mulai berdoa untuk melakukan aktivitas bersama.

Dua orang dewasa tersebut ternyata adalah orang tua dari salah satu anak anak yang beraktivitas di taman tersebut. Meraka asyik bercengkrama dan saling membuka buku serta bermain ipad, sepertinya meraka tidak terganggu dengan aktivitas lalu lalang orang disekitar taman kota, bahkan sebaliknya para pejalan kaki di taman kota yang penasaran melihat aktivitas yang dilakukan oleh dua orang dewasa tersebut dan beberapa anak yang terbagi dalam dua kelompok.

Aktivitas yang dilakukan dua kelompok tersebut berbeda-beda, satu kelompok terlihat anak-anak saling mengobrol dan berdiskusi tentang sesuatu yang baru saja diperagakan oleh orang tua mereka yang berperan sebagai instruktur/guru dan satu kelompok lagi terlihat aktivitas mewarnai diberbagai media, ada yang dikertas gambar, buku tulis, kanvas dan kaos atau media lainnya yang mereka bawa.

Adegan benar-benar normal , kecuali untuk satu hal . Ini adalah hari kerja . Pada waktu makan siang pula . Bukankah anak-anak ini seharusnya berada di sekolah? Ya mereka memang berada di sekolah. Ini adalah homeschoolers . Mereka dapat melakukan aktivitas belajar kapanpun, dimanapun dan menyusun jadwal secara bersama, apakah waktu belajar akan dilaksanakan pagi hari, siang, sore atau bahkan mungkin malam. Mereka tidak menghabiskan waktu selama enam jam atau lebih di kelas atau disekolah reguler. Dan mereka dapat melakukan aktivitas belajar dimanapun yang dapat difungsikan sebagai ruang belajar. Dan tidak terikat dengan jadwal pelajaran yang sudah dibuat tapi melalui pengajaran degan cara tematik dalam penyampaiannya.

Sejak tahun 2007 sampai saat ini, peningkatan anak-anak yang menjalani home schooling di Amerika meningkat lebih dari 1,5 juta anak. Berbagai alasan yang dikemukan oleh orang tua mereka adalah berkembangnya internet dan sumber daya kurikulum serta penanganan pendidikan yang ingin dilakukan sendiri mengingat terkadang adanya keterbatasan dari anak-anak dalam menerima pembelajaran secara klasikal dan persoalan lainnya yang dihadapi anak diusia sekolah biasanya. Orang tua ingin memberikan  anak-anak mereka sesuatu yang bersifat keatif, flexible, dan menarik daripada anak berada disekolah selama lebih dari enam jam serta leih mengedapankan apa yang menjadi minat anak. Itu yang menjadi alasan mereka para orang tua home schoolers.

Sebagian besar anak-aak yang berada dalam home schooling ternyata dididik oleh orang tua mereka sendiri yang rata-rata tingkat pendidikan dan kemapanannya juga diatas standart. Mereka ingin lebih dekat bersama anak-anak mereka pada intinya dikarenakan tingkat pergaulan bebas dan lingkungan yang kurang kondusif dalam perkembangan anak-anak disana. Rata-rata penghasilan orang tua homeschooler adalah berkisar antara $ 100.000 sampai degan $ 150.000 pertahun dan bergelar sarjana.


Dengan jumlah peserta home schooling yang sangat banyak tersebut, di New York didirikan sebuah organisasi sosial (NYCHEA) bagi homeschoolers yang ditarik iuran keanggotaansebesar  $ 36 per tahun . - Keith Mulvihill