Sunday, January 31, 2010

Selamat Jalan Mbah Kakung dan Mbah Putri

Innalillahi wainailahi rojiun.

Berpulangnya mbah kakung dan mbah putri dalam waktu yang sangat berdekatan, tiga hari saja 27 januari dan 30 januari, membuat kami sekeluarga merasa sangat terpukul dan kaget karena tidak mengira sebelumnya bahwa mereka berdua mbah kakung dan mbah putri akan secepat ini menghadap Robbnya.

Kami sekeluarga, sesungguhnya sudah menyadari dan mengikhlaskan apabila malaikat akan menjemput mereka dalam usia mereka yang semakin senja. mbah kakung dan mbah putri dalam usia 95tahun dan 98 tahun, namun dalam waktu selisih tiga hari........inilah kuasaNYA.

Kami berdoa semoga kakek dan nenek mendapatkan tempat yang mulia disisi Robbnya dan dilapangkan jalan kuburnya serta diterima amal ibadahnya.

selamat jalan mbah kakung dan mbah putri, cinta kalian begitu indah hingga Robb menyatukan kalian dalam cinta NYA.

keluraga besar:
Bpk.Prayogo
Ibu. Rochyati

Cucu dan mantu :
Destiana & Syamsudin

Buyut :
Muhammad Alif Adz-dzikri
Salma Sabila
Syadzaa Amalia

Monday, January 25, 2010

Oh Mama.......Oh Papa

Oh Mama…. oh Papa
Engkaulah idolaku, tempatku berlindung
Di pelukanmu aku merasa aman dan terlindung
Engkau rawat diriku, engkau berikan aku contoh
dengan semua perkataan dan tindakanmu

Walaupun terkadang ada yang aneh,
ku tak berani mempertanyakannya

Di luaran engkau begitu manis pada setiap orang,
walaupun orang itu berbuat salah,
engkau tersenyum memberikan maaf
“Oh… tak apa, saya bisa mengerti” katamu

Di dalam engkau begitu sadis kepadaku,
“Kenapa kau gambari seprei Mama?”
“Kenapa kau coret mobil Papa, hah?”
demikian engkau menghardikku, mengagetkanku
Remuk redam hatiku,
mendengarkan suara yang kuharap manis
memberikan pujian atas gambarku

“Ini baru peringatan”, katamu, dan tangan kuatmu melayang
Apa daya tubuh mungilku, menahan tamparan dan pukulan,
dari orang yang kuharap dengan sepenuh hati memberi perlindungan dan kasih sayang

Oh Mama…. oh Papa….
kepada siapa lagi kuberlindung
dan kubanggakan diriku

Seandainya aku mengerti semua peraturan orang dewasa
Seandainya aku bisa membaca pikiran orang dewasa
Takkan kuterima rasa sakit di tubuh mungilku

Oh Mama…. oh Papa,
Engkau boleh melarangku menggambar,
Tapi jangan buat hati kecilku berpaling darimu
Jangan buat tanganku cacat menerima pukulanmu
Apakah itu harga yang harus kubayar ?
Atas sebuah label “NAKAL” yang kau berikan padaku
Jika memang begitu, bukankah lebih baik kau kurung diriku
dalam sebuah sangkar emas kedap suara
Sehingga aku takkan merepotkanmu dengan kenakalan dan raungan tangisku

Dan kapanpun kau mau, aku siap jadi sasaran ambisi dan amarahmu
Yang tak mungkin kau lepaskan, di luar sana

Oh Mama…. oh Papa….
Walaupun itu terjadi,
Aku tetap sayang padamu
Karena tak ada yang bisa menggantikanmu di hati mungilku

Aku tetap akan merindukan peluk cium darimu
belaian hangat di punggungku
usapan tanganmu di kepalaku
dan tatapan sayang nan lembut
yang akan menggelorakan hatiku
Berilah aku sekali saja, sekali saja
semua itu
Hanya itulah yang kuharap dari Mama dan Papaku

(Puisi ini berasal dariNewsletter sekolahorangtua yang berjudul “Mama Papaku Mantan Preman?”

Tuesday, January 19, 2010

Belajar dari Kompetisi

Belajar dari kompetisi.

Kompetisi atau sering kita menyebutnya dengan pertandingan, dalam dunia orang dewasa maupun dunia anak, berkompetisi dalam suatu petandingan sangat menyenangkan. Selain dapat menjadi yang terbaik maupun menjadi sarana fun dan menumbuhkan kebersamaan. Pada dasarnya kompetisi banyak mempunyai manfaat yang dapat mengajarkan kepada anak akan berbagai hal yang dapat menumbuhkan sikap positif.

Bimbingan guru dan orang tua sangat dibutuhkan oleh anak dalam berkompetisi. Karena bimbingan akan memberikan arahan yang jelas, manfaat dari berkompetisi serta para pembimbing yakni orang tua dan guru dapat memberikan penjelasan akan rule model atau peraturan yang berlaku dalam kompetisi, agar anak dapat mengikutinya sesuai dengan peraturan yang ditetapkan.

Banyak kegiatan yang dapat dijadikan ajang kompetisi untuk anak, seperti halnya belajar disekolah yang menggunakan sistem ranking, secara tidak langsung sebenarnya anak sudah mengikuti kompetisi untuk dapat menjadi juara kelas. Belakangan sistem rangking sudah ditinggalkan oleh bebrapa sekolah karena mempunya efek negatif akan sikap egoisme, merasa paling pintar, memandang bodoh teman yang berada dibawahnya yang timbul dari anak yang mendapatkan rangking, meskipun tidak banyak.

Adapaun kegiatan kompetisi lainnya yaitu seperti bidang olah raga maupun kesenian. Lebih membangun kebersamaan dan saling empati dalam suatu tim serta pengakuan yang terlihat secara langsung dari apa yang ditampilkan atau dipertunjukan dalam lomba dengan catatan panitia fair dan tidak mempunyai agenda dibelakang kegiatan tersebut berlangsung, misalnya pesan-pesan sponsor atau donatur.

Dengan kompetisi diharapkan dapat:
1. Menumbuhkan jiwa sportivitas
Kompetensi yang bersifat individual ataupun berkelompok, pada dasarnya akan melahirkan sportivitas buat anak dan menumbuhkan sikap untuk sportif terhadap hasil atau jalanya kompetisi. Disini anak akan menghargai dan mengakui secara sportif atas kemenagan orang lain atau tim lain yang memang kebih baik dan lebih siap.
2.Melatih Team Work
Berkompetisi yang sifatnya kelompok, ternyata dapat mengajarkan kepada anak tentang pentingnya bekerja kompak dalam satu tim. Tidak boleh ada yang saling mendahuluakan dalam satu tim, tapi bagaimana kerjasama tim dapat terbangun untuk menjadi yang terkompak bahkan bisa menjadi pemenang. Disini anak diajarkan untuk berbagi, bertenggang rasa serta berempati kepada sesama temannya serta bertanggung jawab atas kekompakan timnya, karena apabila sikap kerjasama tidak terbangun maka anak-anak akan menrasakan hasilnya yang tidak optimal, namun mennag kalah bukan menjadi tujuan dalam tteam work, yang penting adalah kerjasamanya.
3.Mengembangkan multiple Intelligent
Dimasa pertumbuhan, anak membutuhkan ruang untuk dapat mengaktualisasi dirinya, bukannya hanya kemampuan kognitif (motorik halus dan kasar) tetapi juga sosio emosinya harus terbangun. Kompetisi merupakan salah satu kegiatan yang dapat menumbuhkan kemampuan tersebut. Yunita P. Sakul, Psi Psikolog Essa Consulting Human Resources mengatakan “ Pada usia dini rasa ingin tahu anak sangat besar, dengan ego yang juga mulai berkembang. Hal ini mendorong anak untuk menjadi yang tercepat, atau yang terbaik dalam berbagai hal, sehingga kompetisi dapat mengembangkan pemahaman verbal (lingustic intelligent) serta kemampuan mengikuti aturan yang ada (moral intelligent)”.
4.Mengembangkan bakat dan ketrampilan
Kompetisi juga dapat dijadikan acuan atas apresiasi guru dan orang tua untuk melihat bakat dan kemampuan anak yang dapat dikembangkan. Bakat dan kemapuan anak dalam bidang apapun, baik seni, ilmu pengetahuan dan olahraga dapat diapresiasi dalam ajang kompetisi yang merupakan media anak untuk menampilkan segala kebisaannya. Banyak sudah contoh dimana orang-orang yang sukses juga adalah orang-orang yang berkompetisi dengan bakat dan ketrampilan yang dipunyainya.

Mari kita arahkan anak-anak kita menjadi anak- anak yang siap berkompetisi. Meski kalah hal ini menjadi satu pelajaran bagi anak untuk berusaha lebih baik lagi, dan apabila menang jadikan hal ini semangat untuk meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi. Tidak ada anak yang tidak bisa, semua anak pasti bisa, asal kita sebagai guru dan orang tua dapat membantu mereka dalam menyiapkan dan mengarahkan bakat dan kemampuan yang dimiliki anak menjadi berkembang dan terarah.

Tuesday, January 12, 2010

AYESHA dan AYASH


AYESHA dan AYASH

Dijalan Gaza yang tak begitu ramai, dengan tas dan sepatu baru, Ayesha menggandeng adiknya melewati kebun-kebun kurma yang tak begitu luas. Kebun itu adalah sedikit tanah kosong yang ada dikotanya, tampak menghijau ditanah yang tandus. Mungkin, pemiliknya telah mempraktekan pepatah kuno nenek moyangnya. Katanya, kalau menanam kurma tindihlah tunas-tunas lemah itu dengan batu, lalu gantilah batu itu seiring dengan pertumbuhannya. Maka pohon kurma itu tumbuhnya tidak keatas, tapi kebawah. Akarnya akan menghujam ketanah dengan kuat dan dalam. Walaupun tumbuh agak terhambat sehingga tampak kerdil, tapi kurma itu tanaman yang sangat kuat. Akarnya akan senantiasa basah dengan air. Meski kemarau sangat panjang, dia akan senantiasa hidup.

Setelah melewati Pasar Khout Hanoum, mereka menyebrangi jalan raya. Hampir saja sebuah sepeda motor jelek menyerempet Ayash, tapi sang kakak segera menarik tangannya. Sebenarnya, itu salah Ayash yang menyeberang jalan dengan berlari. Dipeluknya sang adik yang shock. Lalu, Ayesha menasehati adiknya supaya berjati-hati jika menyeberang jalan.

Tiba disekolah, mereka berdua segera berpisah, menuju kelas masing-masing. Hari itu ternyata hari berduka bagi sekolah Ayesha. Sang guru sejarah, Umi Dareen Al-Akhrash, meninggal dunia. Suasana berkabung membayang diwajah anak manis itu. Ketika istirahat, mereka berdua dan semua teman asyik mengunyah bekal. Namun, mereka makan dalam diam. Masih terbayang dengan jelas, belum satu bulan yang lalu, Umi Zaenab meninggal selepas mengajar. Ada dua butir peluru bersarang didadanya. Dan, sekarang guru sejarah yang baik hati itu menyusul. Entah siapa lagi yang akan bertemu nasib serupa.

Saat pulang, Ayesha dan Ayash melawati Pasar Khout Hanoum lagi. Tapi, suasana telah berbeda. Banyak sekali arteleri berbendera bintang david berlalu-lalang dijalan sempit itu. Penjual yang ketakutan segera menutup tokonya. Dari arah berlawanan, arak-arakan ribuan mahasiswa sedang berdemo menghujat kekejian tentara israel karena telah membantai dua bocah yang baru belajar merangkak.

Foto-foto dikoran bahkan memperlihatkan seorang kakak tengah memangku adiknya yang masih sangat kecil tertembus enam butir peluru. Tiga dikepala dan lainnya menyebar diperut. Mereka seperti sedang berangkulan. Yang lebih mengenaskan, hasil forensik menyebutkan bahwa anak itu tertembak dari jarak yang sangat dekat, tak lebih dari empat meter. Dibawah kaki kiri, terpampang jelas komentar Komandan Shinbet “tentara kami hanya membela diri”.

Sungguh sebuah komentar yang menyiratkan kebodohan dan ketumpulan nurani komandan badan intelijen israel tersebut.

Ayesha dan Ayash berjingkat-jingkat melewati tank-tank berpeluru penuh. Rupanya, mereka sangat terbiasa dengan keadaan ini. Ketika telah melewatinya, kedua anak kecil itu menarik napas lega. Mereka berjalan dengan sedikit berlari menuju rumah. Dari jauh, keduanya melihat rumah mungil itu melambai-lambai memanggil mereka. Umi Fatheema pun bergegas menyongsong dua buah hatinya.

Sayang, belum sempat kaki kecil Ayash menginjak halaman rumah, sebutir peluru menerjang kepalanya tepat dibawah matanya yang lucu itu. Tembus. Peluru itu bersarang ditubuh bocah penuh semangat itu. Namun, peluru israel rupanya belum puas membubuh anak-anak tak berdosa. Ya, peluru itu terus melesak, melukai sang kakak yang terpaku disamping Ayash. Satu luka menganga dilengan kiri Ayesha. Peluru itu pun tertanam disana.....................

Disadur dari :
Novel penuh inspirasi “SANG PELOPOR” karya Alang-Alang Timur.
Dalam novel, Cerpen ini adalah tulisan dari seorang siswi Madrasah Kampung Sawah yang bernama Dewi, sebagai karyanya untuk kelulusan disekolah tersebut.

Sunday, January 3, 2010

Innalillahi Wainnalillahi Rojiun

syamstories mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya :
1. K.H. Abdurrahman Wahid
2. Bapak Frans Seda
3. Bapak Marwoto

Innalillahi wainna ilahi rojiun