Tuesday, December 29, 2009

Wahai Para Ibu


Wahai Para Ibu

Wahai para ibu...
Janganlah kau menyerah
Kami akan mendukungmu
Selalu......

Ibu...kaulah yang melahirkan aku
Dan mengasuhku hingga besar
Kukan slalu menyayangimu
Oh..ibuku

Ibu...kau yang selalu yakin dan berani
Untuk aku dan dirimu.....selamanya.


Puisi dan lagu ini adalah karya dari anakku, Syadzaa Amalia yang berumur 8 tahun. Saat ini duduk dikelas tiga Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) IQRO’ Bekasi. Puisi dan lagu ini adalah sebagai hadiah ulang tahun untuk ibunya, istriku, yang tanggal lahirnya bertepatan dengan hari ibu, 22 Desember.

Saya coba mendiskusikannya bersama Amel , demikian kami sekeluarga biasa memanggilnya. Ada hal –hal dari ruang afirmatifnya yang begitu menakjubkan untuk saya. Dilihat dari usianya mungkin belum terbayang jika kata-kata tersebut adalah renungan dan perasaannya.

Wahai para ibu....., kenapa para ibu, Mel?....ya karena ulang tahun ummi kan sama dengan hari ibu, jadi aku buat ini untuk semua ibu juga.

Janganlah kau menyerah....., kenapa semua ibu tak boleh menyerah, Mel? Karena aku mau semua ibu tidak menyerah dalam mendidik anak-anaknya Bi, soalnya kan anak-anak biasanya suka rewel, bandel, suka malas, kadang gak mau nurut apa kata orang tua, pokoknya semua deh Bi yang anak-anak lakukin suka ada aja yang mebuat orang tua sedih. Jika tak salah tangkap dari kata-katanya, mungkin Amel akan menggambarkan bahwa untuk semua ibu jangan menyerah dalam mendidik anak-anaknya, dengan segala tingkah polah dan emosinya seorang anak. Kesabaran dan doa seorang ibu sangat diharapkan oleh anak, agar tidak ada kata menyerah dalam memberikan bimbingan dan meluapkan rasa cinta bagi anaknya. Jika kesabaran, doa, cinta dan kasih sayang telah dilipmphkan oleh para ibu kepada anaknya, maka justru anak tersebut akan mendukungnya dengan merubah segal tingkah polah yang kadang membuatnya bersedih, ....dalam kalimat selanjutnya Amel menulis, ..kami akan mendukungmu, selalu......dan tentunya dengan perasaan cinta, sayang dan perbuatan seorang anak yang menjadi harapan orang tuanya.

Ibu...kaulah yang melahirkan aku........, Betapa besar arti seorang ibu yang telah berjuang dalam proses melahirkan anak-anaknya, begitu mulianya ibu bagi anak-anaknya. Tak tergantikan dengan apapun bahkan tak juga dapat ditukar dengan limpahan materi tetap tak ada yang dapat menggantikan rahiim ibu. Anak akan senantiasa menyayangimu.

Dan mengasuhku hingga besar....., Asuhan ibu bukan hanya pada saat anak masih dalam buaian. Asuhan ibu bahkan sampai beliau menutup mata. Tak pernah ada ada kata lelah darinya dalam mengasuh anak-anaknya, buah cintanya, dan amanah serta anugerah dari NYA. Hingga anak-anak akan selalu menyayangi oh...ibu.

Ibu..kau yang selalu yakin dan berani....., tak pernah ada kata ragu dari seorang ibu dalam mengasuh dan mendidik serta membersarkan anak-anaknya. Meskipun kesulitan kadang membelenggu tetapi ibu tetap yakin dan berani untuk membersarkan anak-anaknya. Karena ibu senantiasa berdoa kepadaNYA, bahwa ibu yakin akan sayangNYA kepada dia dan anak-anaknya, sehingga kekurangan atau hambatan tidaklah harus ditagisi tapi dihadapi. Jika ada seorang anak sukses maka akan terlihat dukungan ibu dibelakangnya. Dia tak pernah ingin tampil didepan tapi selalu anak-anaknya yang akan dikedepankan untuk menyongsong kebahagian dan kegembiraan dari masa kecil hingga dewasa kelak. Apa yang telah dilakukan oleh seorang ibu adalah untuk anak-anaknya dan untuk dirinya, baik di dunia maupun di akhirat kelak.

Dari puisi dan lagu yang diciptakan oleh Amel, saya jadi teringat tentang apa yang dikatan oleh Tony Buzan bahwa anak kita adalah seniman yang sangat kreatif. Hargai hasil karya mereka karena mereka memiliki kekayaan perspektif bagi karya-karya agungnya.

Terimakasih kami untukmu Syadzaa Amalia.
Ummi, Abi, Mas Alif dan Mbak Salma selalu mendukung dan menyayangimu. Selalu......
Teruslah berkarya dengan segenap imajinasi yang kau punyai, agar mimpi-mimpimu untuk kuliah seni di Prancis tercapai. Doa kami selalu untukmu.

We Love U, Syadzaa Amalia.

Kuala Lumpur, 30 Desember 2009

1 comment:

  1. untuk anakku : Syadzaa Amalia teruslah berkarya dengan imajinasi-imajinasimu, baik pusi ataupun lagu bahkan gambar2 indahmu. love u

    ReplyDelete